<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d2088782634436562457\x26blogName\x3dBelajar+Mengungkapkan+Kata+Dalam+Tulisan\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://armeink.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://armeink.blogspot.com/\x26vt\x3d7121805960237238141', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Kamis, 16 Juli 2009

Wabah H1N1 Dalam Catatan Perjalanan

Liburan bersama keluarga merupakan saat yang tepat untuk berkumpul sekaligus untuk refressing. Pada liburan sekolah pertengahan tahun ini kami telah merencanakan untuk melewatinya ke kawasan Cina. Destinasinya adalah Hongkong dan Beijing. Konon menurut kabar, Cina menawarkan panorama yang menarik. Maklum saja Cina merupakan negara yang memiliki empat musim, sehingga pesona alamnya sangat excited untuk dikunjungi.

Sebetulnya perjalanan ke negeri tirai bambu disaat wabah virus influenza A atau lebih dikenal H1N1 melanda adalah perjalan yang kurang tepat. Tetapi apa daya ticket telah dipesan jauh hari sebelum influenza A merebak ke berbagai negara serta marak diberitakan di media massa. Kami mencoba sharing tentang upaya Pemerintah Cina dalam mengantisipasi penyebaran virus H1N1.

Upaya ketat yang dilakukan pemerintah Cina tentunya sangat beralasan. Pasalnya, saat ini dunia tengah digemparkan dengan mewabahnya virus H1N1. Menurut data yang dilansir media, virus itu sebetulnya berasal dari Meksiko. Virus ini terbilang sangat ganas, biasanya apabila terjangkit virus ini akan menyebabkan demam tinggi bahkan hingga pada kematian. Saking ganas akibat yang ditimbulkan dari virus ini pemerintah Cina tidak mau kecolongan akan jatuhnya banyak korban. Dari endemi virus flu burung saja yang sempat menggegerkan beberapa waktu lalu, tercatat Cina merupakan negara yang menelan banyak korban. Jadi untuk mengantisipasi pandemi ini wajar saja jika pemerintahan Hu Jin Tao menerapkan kebijakan yang super ketat terhadap para pendatang.

Ketika terbang dari Jakarta menuju Hongkong menggunakan pesawat SQ dengan transit di Singapura, pemeriksaan kesehatan belum begitu terasa. Namun sesampai di Hongkong pemeriksaan kesehatan mulai kami rasakan. Pemeriksaan mulai dilakukan ketika berada di bandara Hongkong dengan menggunakan alat sensor pendeteksi suhu tubuh. Setiap penumpang yang mengunjungi Hongkong diwajibkan untuk mengisi formulir kesehatan yang berisi beberapa pertanyaan seputar masalah kesehatan dan daerah yang pernah dikunjungi, semacam riwayat perjalanan lah. Data itu diperlukan agar apabila ada seseorang yang terindikasi H1N1 dapat segera dilakukan penelusuran secepatnya. Oleh sebab itu pengisian data itu wajib hukumnya.

Pemeriksaan extra ketat mulai kami rasakan ketika akan berangkat menuju Beijing. Untuk sampai ke sana kami menggunakan pesawat Southern Airlines. Pemeriksaan mulai dilakukan dari Bandara Hongkong ketika akan memasuki pintu pesawat. Dengan peralatan canggih, suhu tubuh para penumpang diperiksa satu persatu. Setiap penumpang tak luput dari pemeriksaan kesehatan. Ketika mendarat di Beijing, penumpang dan crew pesawat terbang diperiksa kembali suhu tubuhnya diatas pesawat, setelah selesai diperiksa baru penumpang di ijinkan turun dari pesawat. Setelah itu formulir kesehatan di periksa oleh petugas, terahir sambil menyerahkan formulir kesehatan, penumpang di pantau suhu tubuhnya melalui layar monitor ditempat penumpang menyerahkan formulir kesehatan.

Pemantauan kesehatan ternyata tidak hanya dilakukan di pintu masuk negara Cina, ternyata di Hotel dimana kami menginap, pemantauan terus dilakukan dengan memasang sensor pendeteksi suhu tubu yang dipasang di pintu keluar lobby hotel. Belum lagi pengunjung diberikan selabaran berupa “Health Advice” yang berisi anjuran untuk mewaspadai menyebar virus H1N1 serta saran apabila kita merasa terserang penyakit untuk melapor ke petugas hotel atau langsung kontak ke petugas kesehatan.

Berlapis-lapisnya pemeriksaan kesehatan hingga sampai di bandara Beijing membuatku sedikit bosan. Namun karena semuanya dilakukan dengan cepat sehingga perasaan itu sirna dan nampaknya penumpang lainnya menyadari bahwa pemeriksaan itu penting untuk dilakukan untuk kesehatan bersama.

Ternyata pemerintah Cina yang memiliki penduduk terbesar di dunia sangat peduli pada kesehatan warganya. Karena apabila sudah menjadi pandemi bukan saja dapat menaikkan anggaran kesehatan, tetapi dalam upaya penanggulannya pun akan menghabiskan kost yang tidak sedikit.