Selasa, 29 April 2008
Upaya Sampai Akhir
Sejak awal tahun ajaran 2007/2008 anak pertama kami Amanda yg duduk di bangku SMA telah mempersiapkan diri menghadapi UAN dengan mengikuti bimbingan belajar (bimbel) seminggu 5 kali setelah pulang sekolah. Selain itu mengikuti secara aktif pelajaran tambahan di sekolahnya. Tiada hari tanpa belajar, buku selalu ada dalam genggamannya. Kadang hari minggu atau hari libur ada pelajaran tambahan atau try out baik yang dilakukan sekolah maupun “bimbel” nya.
Kebijakan menambah mata pelajaran yang diujikan, menambah sibuk Amanda. Adanya tambahan 3 mata pelajaran baru, menjadi tambahan beban tersendiri bagi para guru maupun penyelenggara ”bimbel”. Mereka kemudian mengira-ngira materi apa saja yang akan keluar di mata pelajaran baru. Sedangkan 3 mata pelajaran pertama yang sudah di ujikan dapat dipelajari dari soal tahun sebelumnya.
Sebagai orang tua, hal ini merupakan beban mental bagi kami. Kami mendorong agar Amanda tetap semangat, tekun, rajin belajar, menjaga kesehatan dan tidak lupa selalu berdo’a kepada Allah SWT. Dalam setiap kesempatan kami pun selalu memanjatkan do’a agar semua dapat berjalan dengan lancar.
Mendekati hari H, kesibukan semakin bertambah. Suasana tambah serius dan tegang. Dorongan moril kepada Amanda terus disampaikan dan do’a dipanjatkan secara intens setiap waktu shalat. Akhirnya UAN pun telah dilaksanakan, dengan menyisakan beribu pertanyaan menggantung. Akan lulus kah Amanda?
Upaya dan do’a sudah dilakukan sejak awal tahun ajaran baru hingga saat ini. Ujian akhir sudah dilalui, kini tinggal menunggu hasilnya. Dalam masa penantian ini, orang tua tak henti-hentinya memanjatkan do’a kehadiratNYA. Do’a kami adalah “Ya Alloh Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, perkenankanlah anak kami Amanda agar lulus UAN karena dia telah berupaya secara maksimal”. Bukankah Do’a adalah harapan serta usaha terakhir bagi seorang hamba yang beriman ? Ya Alloh perkenankanlah Do’a kami ini, ……. Amiin. (armein)
Kebijakan menambah mata pelajaran yang diujikan, menambah sibuk Amanda. Adanya tambahan 3 mata pelajaran baru, menjadi tambahan beban tersendiri bagi para guru maupun penyelenggara ”bimbel”. Mereka kemudian mengira-ngira materi apa saja yang akan keluar di mata pelajaran baru. Sedangkan 3 mata pelajaran pertama yang sudah di ujikan dapat dipelajari dari soal tahun sebelumnya.
Sebagai orang tua, hal ini merupakan beban mental bagi kami. Kami mendorong agar Amanda tetap semangat, tekun, rajin belajar, menjaga kesehatan dan tidak lupa selalu berdo’a kepada Allah SWT. Dalam setiap kesempatan kami pun selalu memanjatkan do’a agar semua dapat berjalan dengan lancar.
Mendekati hari H, kesibukan semakin bertambah. Suasana tambah serius dan tegang. Dorongan moril kepada Amanda terus disampaikan dan do’a dipanjatkan secara intens setiap waktu shalat. Akhirnya UAN pun telah dilaksanakan, dengan menyisakan beribu pertanyaan menggantung. Akan lulus kah Amanda?
Upaya dan do’a sudah dilakukan sejak awal tahun ajaran baru hingga saat ini. Ujian akhir sudah dilalui, kini tinggal menunggu hasilnya. Dalam masa penantian ini, orang tua tak henti-hentinya memanjatkan do’a kehadiratNYA. Do’a kami adalah “Ya Alloh Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, perkenankanlah anak kami Amanda agar lulus UAN karena dia telah berupaya secara maksimal”. Bukankah Do’a adalah harapan serta usaha terakhir bagi seorang hamba yang beriman ? Ya Alloh perkenankanlah Do’a kami ini, ……. Amiin. (armein)
Di tulis oleh Armein Kusumah pada jam 13.23 |
0
comments (create) - (View)
